KLIPES: KUMBANG AIR YANG DAPAT DIMAKAN

 KLIPES: KUMBANG AIR YANG DAPAT DIMAKAN

       Klipes atau "suna cekuh" (Bahasa Bali) atau bibis adalah sejenis kumbang air yang dapat dikonsumsi. Ukuran nya sangat beraneka ragam dan dengan jumlah spesies yang banyak, sehingga penamaannya dalam bahasa ilmiah ataupun latin sering ditulis dengan sp. yang menandakan itu adalah spesies jamak. 

        Di Bali dikenal terdapat tiga spesies kumbang air yang sering dikonsumsi masyarakat terutama yang tinggal di pedesaan. Kumbang ini sering ditemukan pada air yang tergenang termasuk di sawah yang memiliki ekosistem padi yang baru selesai ditandur hingga beberapa minggu kedepannya sebelum disiangkan. Kumbang ini dikenal dengan nama ilmiah Chibister sp, Hidrophylus sp, dan Copelatus sp. Di bali dikenal dengan nama Klipes Tambra dan Blida. Berbeda dengan Klipes Blida, Klipes Tambra memiliki garis pita kuning di tepi sayapnya, sedangkan yang Blida warnanya hitam keseluruhan. Fase larvanya dikenal dengan nama "cucut". Pada fase larva maupun dewasa, mereka adalah predator air.

Gambar 1: Larva Kumbang Air (Cucut)

Mereka adalah spesies kumbang air (diving beetle) yang termasuk dalam famili Dytiscidae. Berikut adalah uraian lebih lanjut mengenai spesies ini:

1. Penemuan dan Taksonomi

  • Kumbang ini ditemukan tersebar di seluruh bumi, terutama di daerah tropis dan sub tropis yang banyak genangan airnya. Namun Copelatus liwu merupakan spesies baru yang ditemukan di Hainan, Cina.

  • Spesies ini dideskripsikan dan diilustrasikan dalam publikasi ilmiah sebagai Copelatus liwu sp. nov. (species nova), yang berarti spesies baru. Sedangkan jenis lainnya ada yang disebut dengan Chibister chinensis, seperti yang ditemukan di Asia Tenggara, seperti Thailan dan Vietnam, dan juga ada spesies Hidrophylus sp. yang juga bisa dimakan yang ditemukan tersebar di berbagai daerah.  

  • Spesies ini merupakan bagian dari kelompok spesies C. irinus.

2. Ciri-ciri Fisik

  • Secara umum, kumbang dari genus Copelatus memiliki warna hitam atau coklat. Banyak di antara spesiesnya memiliki alur memanjang yang terlihat jelas di sisi punggung sayap (elytra) pada kedua jenis kelamin.

  • Ciri khas Copelatus liwu adalah:

    • Bentuk tubuhnya relatif ramping.

    • Memiliki pita melintang berwarna oranye di pangkal elytra.

    • Memiliki pola garis (striasi) pada elytra yang terdiri dari enam garis discal dan satu garis submarginal.

    • Ciri-ciri ini, terutama bentuk organ genital jantan, menjadi pembeda utamanya dari spesies lain.


    • Gambar 2. Copelatus liwu

3. Habitat dan Perilaku

  • Sebagai kumbang air, Copelatus liwu hidup di lingkungan perairan.

  • Meskipun detail spesifik tentang habitatnya tidak tersedia, kumbang air dari famili Dytiscidae umumnya adalah predator. Mereka memangsa larva serangga, berudu, dan terkadang ikan kecil.

  • Kumbang air memiliki adaptasi khusus, seperti tubuh yang aerodinamis dan kaki belakang yang pipih dan berbulu, yang berfungsi sebagai dayung untuk berenang. Mereka juga dapat membawa pasokan udara di bawah sayapnya saat menyelam.

4. Pentingnya dalam Ekosistem

  • Sebagai predator, kumbang air seperti Copelatus memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan dengan mengendalikan populasi organisme lain, seperti larva nyamuk.

  • Spesies ini juga dapat berfungsi sebagai bio-indikator yang menunjukkan kualitas air, karena sensitif terhadap perubahan lingkungan.

Uraian di atas didasarkan pada informasi yang tersedia dari publikasi ilmiah yang mendeskripsikan spesies ini, dan informasi umum tentang genus Copelatus dan famili Dytiscidae. Penelitian lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mendapatkan detail yang lebih spesifik tentang biologi dan ekologi Copelatus liwu.

Meskipun kumbang air secara umum dikenal sebagai serangga yang bisa dimakan (entomofagi), khususnya di beberapa negara Asia, informasi spesifik mengenai spesies Copelatus sebagai makanan manusia sangat terbatas. Genus Copelatus cenderung berukuran kecil, yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa tidak secara luas disebutkan sebagai sumber makanan utama.

Namun, beberapa jenis kumbang air dari famili Dytiscidae yang sering dikonsumsi adalah dari genus yang berukuran lebih besar, seperti:


  


Gambar 3. Dytiscus marginalis / Klipes Tambra / Golden Edge

  (https://www.re-tawon.com/)

1. Cybister

  • Kumbang dari genus Cybister dikenal sebagai "kumbang air raksasa" (giant water beetle).

  • Beberapa spesies, seperti Cybister chinensis dengan sinonim Dytiscus marginalis, sering ditemukan di pasar-pasar serangga di Asia Tenggara, terutama di Thailand dan Vietnam.

  • Spesies ini sering mengeluarkan suara dengungan dari sayapnya seperti orang berdoa sebelum mereka melakukan penerbangan (prepare untuk terbang).

  • Mereka digoreng atau dipanggang dan dianggap sebagai camilan yang lezat dengan rasa yang sering disamakan dengan udang.

2. Hydrophilus

  • Kumbang air dari genus Hydrophilus sp, yang juga berukuran besar, dilaporkan dikonsumsi di beberapa daerah.

  • Jumlah spesiesnya yang telah teridentifikasi mencapai 169 genera

  • Seperti kumbang air lainnya, mereka digoreng dan dimakan sebagai camilan. 

  • Gambar 4. Hidrophilus piceus (Klipes Blide)

3. Jenis Kumbang Air Lainnya

  • Di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di Bali, kumbang air lokal yang dikenal sebagai "klipes" atau "sune cekuh" juga dikonsumsi. Meskipun nama ilmiahnya tidak secara spesifik disebutkan, ini menunjukkan bahwa praktik memakan kumbang air lazim di beberapa komunitas.

  • Umumnya, kumbang air yang dipilih untuk dikonsumsi adalah yang berukuran cukup besar, memiliki kandungan protein tinggi, dan mudah ditangkap dalam jumlah banyak.


Penting untuk dicatat:

  • Copelatus sendiri tidak secara khusus disebutkan sebagai spesies yang sering dikonsumsi. Hal ini mungkin karena ukurannya yang relatif kecil, sehingga tidak efisien untuk dijadikan sumber makanan.

  • Praktik mengonsumsi serangga, termasuk kumbang air, dikenal sebagai entomofagi dan merupakan bagian dari budaya kuliner di banyak belahan dunia.

  • Sebelum mengonsumsi serangga apa pun, penting untuk memastikan bahwa mereka berasal dari lingkungan yang bersih, tidak terpapar pestisida atau bahan kimia berbahaya lainnya, dan diolah dengan benar untuk menghilangkan parasit atau kotoran.


Demikian informasi singkat tentang Klipes / Bibis / Kumbang air ini yang sebenarnya masih belum banyak dapat diungkat tentang keberadaan serangga ini. Namun demikian yang paling banyak kita pelajari adalah yang unik, baru, dan bernilai ekonomis maupun konsumtif. Semoga Bermanfaat.

Baca Juga:  
Kunci Dikotomi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUNCI DIKOTOMI

KUNCI DETERMINASI