Kisah Guru PPPK yang Mengabdi Jauh dari Rumah
Kisah Guru PPPK yang Mengabdi Jauh dari Rumah
A. Rasional dan Tantangan
Pengangkatan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang ditempatkan di sekolah dengan jarak lebih dari 40 kilometer, bahkan ada yang lebih dari 100 kilometer dari rumahnya bukanlah hal yang jarang terjadi. Banyak guru PPPK di Indonesia yang mengalami tantangan ini. Mereka harus meninggalkan keluarga dan menempuh perjalanan jauh setiap hari atau mencari tempat tinggal baru di dekat sekolah. Bahkan pada tahun 2024 guru PPPK yang ditempatkan jauh dari rumah mengundurkan diri dengan tidak mengisi DRH-nya. Alhasil pemerintah harus mengalokasikan ulang terkait kebutuhan guru tersebut. Solusinya seharusnya mereka diangkat dan ditempatkan di sekolah dimana sebelumnya mereka mengabdi. Banyak tantangan yang dihadapi guru tersebut ketika penempatannya jauh dari tempat tinggal (rumahnya). Berikut adalah beberapa tantangan yang mereka hadapi:
1) Jarak dan Biaya: Perjalanan harian sejauh 100 km lebih tentu memakan waktu dan biaya besar. Jika tidak memungkinkan untuk pulang pergi, mereka harus menyewa tempat tinggal, yang menambah beban finansial.
2) Keterpisahan dengan Keluarga: Keterbatasan waktu dan jarak membuat interaksi dengan keluarga menjadi minim. Hal ini bisa memicu kerinduan dan stres, terutama bagi yang memiliki anak kecil atau orang tua lansia.
3) Meninggalkan Kewajiban di Adat: Banyak yang menjadi jarang ikut terlibat dalam suatu kegiatan di masyarakat, seperti halnya kehidupan masyarakat yang ada di pulau Bali yang kental dengan sistem ayahan adatnya, bahkan banyak dari mereka yang tidak ikut kegiatan adat karena harus melaksanakan tugas negaranya, yang nota bene mereka ngekost di dekat lokasi tempatnya melaksanakan tugasnya. hal sangat jauh dari kehidupan plural warga dan masyarakat yang ada di pusat ibukota.
4) Kondisi Lingkungan Baru: Penyesuaian dengan lingkungan baru, baik itu budaya, sosial, maupun kondisi geografis, bisa menjadi hal yang sulit. Apalagi jika penempatan berada di daerah terpencil dengan fasilitas yang terbatas.
Namun demikian, meskipun menghadapi berbagai kesulitan, para guru ini menunjukkan dedikasi yang luar biasa. Mereka tetap semangat mengajar dan memberikan yang terbaik untuk para siswa dan sekolahnya. Kisah-kisah seperti ini sering menjadi inspirasi, menunjukkan betapa besarnya pengorbanan yang dilakukan seorang guru demi mencerdaskan bangsa.
B. Solusi dan Harapan
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Badan Kerpegawaian Negara melalui BKSDM dan Dinas Pendidikan Daerah setempat telah berupaya mengatasi permasalahan ini. Salah satu kebijakan yang sedang digulirkan adalah pengangkatan guru PPPK yang diprioritaskan untuk mengajar di sekolah tempat mereka melamar. Namun, dalam beberapa kasus, penempatan ini tidak dapat dihindari karena kebutuhan guru di suatu daerah yang mendesak.
Para guru berharap ada kebijakan yang lebih memihak dan bijaksana terkait penempatan. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan guru, tetapi juga memastikan mereka bisa mengajar dengan optimal tanpa beban pikiran yang terlalu besar. Artinya harapan kita semua adalah dengan adanya kebijakan ulang penempatan, maka kesejahteraan lahir dan bhatin dari para guru tersebut dapat terpenuhi sesuai dengan tujuan utama diadakannya pengangkatan PPPK ini. Semoga Solusi dan Harapan ini menjadi perhatian khusus dari pemerintah pusat. #PRESIDENRI, #BAPAK PRABOWO, #MAS GIGRAN, #DINASPENDIDIKAN, #BKSDM, #BKN
Apakah Anda ingin tahu lebih banyak tentang kebijakan pemerintah terkait pengangkatan guru PPPK atau ingin membaca kisah inspiratif lainnya dari para guru di Indonesia lainnya? Mari kita tunggu kisah -kisah inspiratif dari mereka! Bisa melalui kolom komentar dibawah ini!
Kunjungi juga: Konsekuensi PPPK yang tidak mengisi DRH
Komentar
Posting Komentar